Pengertian Prinsip Ekonomi, Tujuan dan Macam-macamnya

Bagi seseorang yang mempelajari tentang ilmu ekonomi, akan sampai pada kajian mengenai prinsip ekonomi.

Prinsip merupakan sesuatu yang dipegang teguh karena dianggap benar dan dapat digunakan sebagai tuntunan.

Pengertian Prinsip Ekonomi

pengertian prinsip ekonomi

Dalam ilmu ekonomi yang disebut sebagai prinsip ekonomi adalah suatu panduan ekonomi yang bertujuan untuk menemukan perbandingan yang rasional antara pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang diperoleh.

Dalam artian lain dapat dikatakan bahwa Pengertian Prinsip Ekonomi Adalah dengan pengorbanan yang minimal maka diharapkan akan memperoleh hasil tertentu dan dengan pengorbanan tertentu diharapkan akan memperoleh hasil yang maksimal.

Paradigma yang selama ini salah dikalangan orang yang sedang belajar ilmu ekonomi adalah prinsip ekonomi berbunyi dengan pengorbanan sekecil-kecilnya maka akan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Kesalahan Fatal Ini Harus segera di buang jauh-jauh dari pembelajaran ekonomi.

Konsep prinsip ekonomi ini memberikan kita panduan tentang optimalisasi laba/keuntungan dan minimalisir kerugian melalui pengorbanan yang sekecil mungkin.

Dengan demikian dapat kita tarik benang merah bahwa tujuan dari prinsip ekonomi ini adalah sebagai berikut:
  1. Memaksimalkan keuntungan.
  2. Meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan sehingga terhindar dari kerugian.
  3. Memanfaatkan kemampuan faktor produksi dengan efektif dan efisien, sehingga terhindar dari keborosan.
Simak Juga Pembahasan Tentang Motif Ekonomi Lengkap

10 Prinsip Ekonomi Yang Sebaiknya Anda Tahu

Dalam pelaksanaannya prinsip ekonomi ini terdiri dari 10 prinsip. Keseluruhan prinsip ini akan dilaksanakan sebagai dasar bahwa disinilah perlunya kita berprinsip dalam kegiatan ekonomi.

Tanpa prinsip-prinsip tersebut maka mustahil akan lahir konsep prinsip ekonomi. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:

1. Setiap orang melakukan trade off

Trade off di sini diartikan sebagai “lempar dadu”. Artinya setiap orang pasti melakukan sebuah usaha (apapun itu) dan dalam setiap usaha yang dilakukan pasti akan timbul pengorbanan yang harus dilakukan juga. Misal dalam keseharian kita saat akan memutuskan belajar atau mengerjakan PR, maka pada waktu yang bersamaan saat kita berupaya untuk menambah pengetahuan, kita mengorbankan waktu lain kita untuk bermain, berkumpul bersama teman atau menonton tv.

2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu

Tidak ada sesuatu yang gratis di dunia ini, mungkin itu adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan poin kedua ini. Kita harus rela untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.

3. Orang berpikir secara rasional

Pemikiran secara rasional ini tentunya melekat pada seluruh aspek kehidupan manusia, terutama pada bidang ekonomi. Dalam memilih suatu produk, seseorang akan memutuskan melalui berbagai macam argumentasi. Bisa melalui tingkat harganya, kualitas barangnya atau mungkin pelayanan setelah masa penjualan. Sehingga dapat dikatakan dalam sebuah proses produksi, tidak semua barang yang dihargai murah akan laris dibeli konsumen. Demikian sebaliknya, mahal belum tentu berkualitas, jika ternyata pesaingnya mampu mengungguli dengan harga yang terjangkau.

4. Orang tanggap terhadap insentif

Insentif merupakan nilai tambah yang diperoleh sebagai balas jasa atas apa yang telah dilakukan. Contoh yang paling sering kita jumpai adalah: seorang pekerja tidak akan ada yang menyukai kerja lembur, tetapi jika kerja lembur tersebut dikonversikan dalam bentuk uang lembur, maka mereka akan mau untuk melaksanakannya.

5. Pasar merupakan sarana terbaik untuk melakukan koordinasi kegiatan ekonomi

Pasar, dimana didefinisikan secara sederhana adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Sebagai sarana untuk bertemu, maka pasar merupakan tempat terbaik untuk menjalin koordinasi antara produsen, konsumen dan tidak menutup kemungkinan dengan distributor. Melalui koordinasi inilah timbul interaksi yang memuat bermacam informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan berikutnya. Baik dari segi produsen mengembangkan produsk sesuai dengan permintaan konsumen, atau bisa juga dari segi harga yang disesuaikan dengan kemampuan konsumen. Konsumen juga dapat mengutarakan barang seperti apa yang mereka butuhkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Serta dari segi distributor dapat pula menyampaikan informasi terkait dengan rantai manajemen.

6. Perdagangan menguntungkan semua pihak

Jika kita telisik secara sederhana, dapat kita sebutkan bahwa yang jelas-jelas diuntungkan dalam kegiatan perdagangan adalah para penjual, berupa laba. Sedangkan bagi konsumen tentu diuntungkan karena tersedianya barang yang dibutuhkan dalam memnuhi kebutuhannya. Dalam scoope yang lebih luas, perdagangan dapat kita kaitkan dengan perdagangan internasional. Perdagangan internasional mengacu pada pendapat aliran kaum Merkantilis, negara yang ingin maju hendaknya melakukan perdagangan dengan negara lain. Kemudian yang diproduksi hendaknya sesuatu yang spesial/khusus yang hanya mampu diproduksi oleh negara tersebut. Sehingga spesialisasi produk mendatangkan kekhasan terhadap negara tersebut.

7. Pemerintah kadang mampu meningkatkan faktor produksi

Meningkatkan faktor produksi oleh pemerintah dalam hal ini yaitu apabila dalam situasi yang genting dan terjadi penutupan (bangkrut) oleh beberapa sektor industri, maka pemerintah dapat membantu dengan membeli perusahaan tersebut untuk menjaga tetap berputarnya modal dan usaha. Namun tentunya pemerintah tidak harus melakukan hal semacam ini secara terus-menerus. Hal ini hanya berlaku bagi perusahaan yang dianggap sebagai penopang industri strategis bangsa dan bermanfaat besar bagi masyarakat.

8. Standar hidup suatu negara tergantung pada kemampuan memproduksi barang dan jasa

Khusus untuk hal ini, mari kita melihat atau perbandingkan masing-masing negara yang ada di dunia. Sebetulnya, apa yang membedakan standar kehidupan negara kita dengan negara lain di dunia? Perbedaannya terletak pada kemampuan negara tersebut dalam memproduksi suatu barang/jasa. Maksud dari hal ini adalah, mari kita perhatikan bagaimana negara-negara lain yang memiliki kekhusussan dalam memproduksi sebuah produk/jasa, misal Jepang dengan kemampuan etos kerjanya yang sangat luar biasa, Rusia dan Amerika yang memiliki kemampuan memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dari beberapa contoh kecil negara yang disebutkan akan tampak bahwa ada negara produsen dan ada negara konsumen. Inilah yang membedakan standar hidup suatu negara.

9. Harga-harga akan meningkat apabila pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang banyak

Penjelasan dari hal ini adalah terjadinya inflasi. Inflasi dapat terjadi apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga menyebabkan nilai uang tidak terlalu berharga bagi masyarakat, hal ini dapat menyebabkan para produsen meningkatkan harga jual agar tidak rugi akibat jumlah yang telah masuk dalam perhitungan proses produksi.

10. Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran

Inflasi dan pengangguran dapat dikatakan sebagai dua senjata yang ditakuti oleh setiap negara. Inflasi dan pengangguran ini sifatnya jangka pendek, namun ada juga yang dapat berlangsung selama menahun. Dengan menghadapi inflasi dan pengangguran maka masyarakat dan pemerintah didesak untuk memiliki prinsip ekonomi dengan cara bertindak efektif dan efisien.

Setelah kita mengetahui dasar dari munculnya prinsip ekonomi melalui kesepuluh prinsip di atas, selanjutnya akan kita bahas setelah dasar tersebut berkembang, maka prinsip ekonomi ini akan diaplikasikan pada tiap tahap atau pelaku ekonomi. Lebih lengkapnya sebagai berikut:

Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

1. Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi

Awal dari terciptanya suatu barang/jasa adalah adanya proses produksi. Dalam proses produksi ini prinsip ekonomi berperan untuk menyeimbangkan antara biaya produksi dengan berbagai pengorbanan yang telah dilakukan. Contohnya misal: memilih bahan baku yang berkualitas baik, memilih tenaga kerja yang profesional, memilih tempat usaha yang dekat dengan konsumen dan distributor.

2. Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaluran barang dari produsen kepada konsumen. Dalam mendistribusikan tentunya perlu adanya prinsip ekonomi, sekali lagi agar tidak timbul biaya tinggi (high cost). Contohnya yaitu: mencanangkan adanya peningkatan kualitas pelayanan, memilih sarana distribusi yang murah, penyaluran barang tepat waktu dan tepat pada pemesan.

3. Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi

Konsumsi merupakan kegiatan upaya memperoleh kepuasan yang optimal dari suatu barang/jasa. Konsumsi ini biasanya diikuti dengan mengorbankan sejumlah biaya tertentu. Justru dengan adanya pengorbanan ini yang menyebabkan memiliki prinsip ekonomi dalam berkonsumsi itu penting. Contohnya yaitu: membeli barang-barang yang berkualitas bagus dan harga terjangkau, membuat daftar kebutuhan barang dengan skala prioritas, mampu mengendalikan pengeluaran dan pendapatan.

Dari uraian yang telah disampaikan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa prinsip ekonomi merupakan suatu yang dipegang teguh dalam melaksanakan kegiatan ekonomi, prinsip tersebut berbunyi dengan pengorbanan sekecil-kecilnya maka akan memperoleh kepuasan tertentu dan dengan pengorbanan tertentu akan memperoleh kepuasan yang maksimal.

Orang-orang yang menerapkan prinsip ekonomi ini biasanya dapat dilihat dengan ciri selalu bertindak rasional, bertindak ekonomis, menerapkan skala prioritas, hemat dan tentunya menerapkan prinsip cost and benefit.

0 comments:

Post a Comment