Pengertian Kebutuhan, Keinginan dan Skala Prioritas dalam Ekonomi

Permasalahan ekonomi paling mendasar adalah adanya kebutuhan dan kelangkaan. Kelangkaan terjadi akibat apa yang dinginkan terhadap barang/jasa oleh individu/masyarakat jumlahnya tidak sesuai dengan alat pemuas yang ada. Sehingga bisa dikatakan yang membutuhkan banyak, tetapi barangnya terbatas. Kelangkaan ini harus disikapi dengan tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan efektif dan efisien.

Namun faktor yang mempengaruhi terjadinya kelangkaan bukan hanya kebutuhan semata. Hal lain yang ikut berpengaruh adalah keinginan. Manusia memiliki dua hal yang melekat erat, yaitu kebutuhan dan keinginan. Keduanya boleh dikatakan memiliki sifat yang bertolak belakang. Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas perbedaan kebutuhan dan keinginan dari pengertiannya terlebih dahulu.

Pengertian Kebutuhan Manusia dalam Ilmu Ekonomi

Pengertian Kebutuhan dalam ekonomi

Pengertian Kebutuhan dalam ilmu ekonomi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk mendukung berlangsungnya kehidupan. Kebutuhan ini (pada yang sifatnya pokok) menuntut harus dipenuhi dan ada batasan waktu dalam pemenuhan kebutuhan ini. Jika ada salah satu kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka manusia dapat merasa tidak sejahtera hidupnya.

Jenis-jenis kebutuhan dan Contohnya

1. Kebutuhan menurut intensitas/tingkatan

  • Kebutuhan primer: merupakan kebutuhan pokok yang hukumnya wajib untuk dipenuhi, jika tidak dipenuhi maka manusia tidak akan dapat melanjutkan kehidupannya. Contoh: pangan, sandang, rumah.
  • Kebutuhan sekunder: kebutuhan tingkat kedua, kebutuhan ini dipenuhi apabila kebutuhan pokok telah terpenuhi. Misalnya: sepeda kayuh, televisi, sepeda motor.
  • Kebutuhan tersier: merupakan kebutuhan pelengkap, kebutuhan ini pemenuhannya urutan ketiga setelah kebutuhan primer dan sekunder. Contoh: perhiasan, HP canggih.

2. Kebutuhan menurut sifatnya:

  • Kebutuhan jasmani: merupakan kebutuhan yang diperuntukkan untuk badan/fisik. Contohnya: Olah raga, pergi ke salon, pijat kebugaran.
  • Kebutuhan rohani: kebutuhan ini diperuntukkan untuk kepuasan jiwa/psikis. Pemenuhannya mungkin tidak berupa alat, namun kegiatan yang dapat membuat jiwa tentram. Contoh: kegiatan ibadah keagamaan, membaca buku, rekreasi.

3. Kebutuhan menurut subjeknya:

  • Kebutuhan individu: merupakan kebutuhan yang menuntut pemenuhan hanya untuk dirinya sendiri, bukan dengan pemuasan kebutuhan orang lain. Contohnya: membersihkan rumah dan kendaraan pribadi serta membeli beberapa baju pengganti baju yang telah usang.
  • Kebutuhan sosial: kebutuhan ini merupakan kebutuhan dimana seseorang membutuhkan kerja sama dan interaksi dengan individu lainnya yang memungkinkan terjadinya suatu kegiatan bersifat sosial. Contoh: kegiatan bercengkrama di pos ronda kelurahan, kegiatan bermain futsal bersama.

4. Kebutuhan menurut waktu pemenuhannya:

  • Kebutuhan sekarang: kebutuhan yang sifatnya harus dipenuhi saat ini juga, mendesak dan tidak dapat ditunda. Misal: obat bagi orang yang sakit, payung disaat hujan.
  • Kebutuhan yang akan datang: kebutuhan yang pemenuhannya bisa ditunda nanti beberapa saat. Contoh: HP bagi pelajar SD, sepeda motor bagi pelajar SMA.
Simak Juga Pengertian Ilmu ekonomi dan sejarahnya

Jika dilihat dari pembagian di atas, kebutuhan merupakan sesuatu yang sifatnya alamiah, hadir karena adanya aspek keperluan yang harus dipenuhi. Walau pun memang ada beberapa yang tidak menuntut pemenuhannya secara saat ini juga, tetapi inti dari keberadaan kebutuhan adalah aspek alamiah.

Pengertian Keinginan dan Perbedaannya dengan kebutuhan

Selanjutnya mari kita lihat bagaimana dengan definisi keinginan. Keinginan merupakan dorongan hasrat dalam diri yang sifatnya menuntut untuk dipenuhi namun tidak berdasarkan atas kebutuhan nyata.

Sehingga perbedaannya dengan kebutuhan, jika kebutuhan sifatnya riil dan memang dibutuhkan pemenuhannya, keinginan hanyalah hasrat yang timbul oleh individu sehingga tidak harus untuk direalisasikan.

Keinginan boleh saja diwujudkan apabila sudah mendahulukan semua kebutuhan pokok yang tingkatannya lebih penting. Justru menjadi hal yang salah apabila seseorang mendahulukan keinginan dari pada kebutuhan.

Pada era sekarang dimana zaman sudah serba berbasis teknologi, serta pertukaran informasi sudah begitu massife terkadang gencarnya promosi produk tidak dapat kita elakkan lagi. Sosial media dalam gawai yang kita miliki terkadang dipenuhi dengan berbagai macam promosi, belum lagi dengan maraknya aplikasi belanja online yang begitu mudahnya diakses, tidak menutup kemungkinan sebagai salah satu faktor peningkatan sikap hedonisme. Berkaca dari hal tersebut, terkadang saat ini kita sulit untuk menentukan mana yang sebenarnya kebutuhan dan mana yang keinginan belaka. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan adanya skala prioritas.

Pengertian Skala Prioritas dalam Ilmu Ekonomi

Skala prioritas adalah daftar yang memuat segala macam kebutuhan kita yang diururkan dari yang paling mendesak hingga yang dapat dipenuhi nanti. Dengan skala prioritas kebutuhan ini akan nampak mana yang urgent untuk dipenuhi dan mana yang sekiranya dapat kita geser pemenuhannya.

Membuat skala prioritas ini terbukti efektif dalam menekan keinginan, karena dengan menuliskan seluruh daftar kebutuhan kita, kita akan tahu dan berupaya untuk tidak memotong kebutuhan dengan keinginan. Sebagai contoh, mari kita telaah bersama skala prioritas pelajar SMA:

Contoh pembuatan skala prioritas

Dari urutan skala prioritas Febi di atas, dapat diketahui bahwa hal-hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh Febi sebagai siswa sekolah adalah urutan nomor 1 sampai 5 yang disebut sebagai kebutuhan. Sedangkan nomor 6 dan 7 yang bertanda bintang merupakan keinginan Febi saja, yang sudah barang tentu tidak dipenuhi pun tidak apa-apa karena tidak mendesak harus dipenuhi, atau dapat diganti dengan solusi lain sebagai penggantinya.

0 comments:

Post a Comment